Translate

Hilangnya Perawan


IBU : " Nak .... tolong dijaga baik-baik keperawanan kamu, jangan sampai jatuh sebelum kamu menikah ! "
NINGSIH : " Baik bu, akan aku jaga dengan baik "
Suatu hari Ningsih jalan-jalan, tapi sepanjang jalan dia selalu nengok ke belakang dan jalan pelan-pelan
Di tengah perjalanan ia bertemu pemuda kampung sebelah yang bernama Kardi.

KARDI : "Kenapa jalanmu sambil nengok ke belakang sih, ada apa ?"
NINGSIH : " Anu mas Kardi, aku takut keperawananku jatuh ! "

KARDI : " Ooohhh ..... gitu toh ! Gimana kalau kamu ikut aku biar keperawananmu aku paku pakai jarum pentul biar nggak jatuh ? "
NINGSIH : " Emang bisa mas ? Aku mau deh ! ".

Sampai di rumah Kardi, mereka melakukan pemakuan pakai jarum pentul asli punya sang pemuda
NINGSIH : " Mas .... kok sakit sih ? "
KARDI : "Iya, karena jarum pentulnya besar, biar kuat dan nggak jatuh lagi kalau kamu jalan ! "

Usai peristiwa tersebut, baliklah Ningsih ke rumahnya. Sampai di rumah, ia langsung menemui ibunya

NINGSIH : " Bu .....sekarang aku nggak takut lagi keperawananku jatuh, Soalnya tadi sudah dipaku biar kuat dan nggak bisa jatuh ! "
IBU : " Dipaku .... ? "
NINGSIH : " Iya .... pakai jarum pentul punya mas Kardi, anak kampung sebelah ! Jarumnya kuat dan besar, kata mas Kardi biar kuat dan nggak jatuh lagi ! "

Mendengar perkataan anaknya, seketika ibunya pingsan .....

Moral cerita: "Pemahaman ilmu seksiologi itu perlu selama dalam norma dalam koridor hukum, agama dan susila yang jelas, demi kebaikan"

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
Ping your blog, website, or RSS feed for Free